Senin, 09 Mei 2011

ILMUKU ADALAH PERTANYAANKU

Perkuliahan Filsafat Pendidikan Matematika oleh Dr. Marsigit, MA.
1. Pertanyaan dari AAN HENDROANTO:
Jika filsafat itu adalah ilmu yang mempelajari tentang hakekat-hakekat ilmu lain, maka ilmu apakh yang mempelajari hakekat filsafat? Apakah filsafat itu mempelajari hakekat dirinya sendiri?
Ontologi
Epistemologi
Aksiologi

Ontologi
Hakekat dari Hakekat
Hakekat Sumber-sumber / metode
Hakekat Estetika

Epistemologi
Sumber-sumber Hakekat
Kebenaran Metode
Sumber-sumber Estetika

Aksiologi
Estetika dari Hakekat
Estetika Kebenaran
Estetika dari estetika


Penjelasan tabel di atas:
(Dibaca dari samping kiri ke atas)
1) Ontologi-ontologi
Merupakan hakekat dari segala hakekat. Dan itulah Tuhan Ynag Maha Esa.
2) Ontologi-Epistemologi
Merupakan hakekat dari sumber-sumber atau metode-metode. Contoh yang dapat kita ambil adalah ritual pernikahan adat Jawa. Kita tidak perlu menanyakan mengapa harus seperti itu. Kita cukup mengerti tujuan atau makna yang terkandung dalam ritual itu sendiri.
3) Ontologi-Aksiologi
Merupakan hakekat dari estetika.
4) Epistemologi-Ontologi
Merupakan sumber-sumber atau metode-metode dari hakekat. Contoh yang dapat kita ambil adalah dalam pembelajaran matematika, jika yang kita hadapai adalah siswa, maka yang digunakan adalah matematika siswa.
5) Epistemologi-Epistemologi
Merupakan kebenaran Metode. Contoh yang dapat kita ambil adalah dari metode-metode yang telah kita pelajari dalam pembelajaran Matematika, maka diperlukan pula pengetahuan untuk mengetahui kebenaran-kebenaran metode tersebut.
6) Epistemologi-Aksiologi
Merupakan sumber-sumber Estetika.
7) Aksiologi-Ontologi
Merupakan Estetika dari hakekat. Contoh yang dapat kita ambil adalah misalkan kita sedang membicarakan Tuhan, maka kita tidak boleh begitu saja membicarakan Tuhan di sembarang tempat. Umumnya membicarakan Tuhan itu di tempat-tempat ibadah, dalam forum diskusi keagamaan, dll. Bukan di Pasar, di kamar mandi, dll.
8) Aksiologi-Epistemologi
Merupakan Estetika dari kebenaran. Maksudnya adalah kita berusaha untuk mengkritisi cara-cara atau metode-metode yang digunakan, sehingga dengan demikian akan tercipta estetika kebenaran.
9) Aksiologi-Aksiologi
Merupakan Estetika dari Estetika, atau bisa juga kita katakan Berbicara tentang Etik secara Etik. Contoh yang dapat kita ambil pada ritual pernikahan adat Jawa, saata resepsi berlangsung ada seseorang, biasanya tokoh agama yang memberikan petuah-petuah dan nasehat-nasehat mengenai pernikahan dan berkeluarga.

2. Pertanyaan dari Widya Risnawati:
Bagaimana caranya menasihati teman kita yang tidak pernah shalat agar dia mau menunaikan ibadah shalat?
Sebenarnya semua hal yang ada di dunia ini adalah berdimensi, atau mempunya dimensi. Yaitu Material – Formal – Normatif – Spiritual. Sedangkan pertanyaan dari saudari Widya terletak pada dimensi Spiritual. Dan solusinya memang tidak hany sekedar untuk memberi tahu, berbicara atau menyuruh saja. Tetapi alnagkah lebih baiknya jika kita sebagai teman mengjak bersama-sama untuk melakukan ibadah itu. Bahkan dengan demikian akan membawa kebaikan kedua belah pihak, baik diri kita maupun teman kita tersebut. Masalah seperti ini adalah menyangkut keyakinan, keinginan, dan niat seseorant tersebut. Jika di dalam hatinya tidak ada niat, keyakinan dan keinginan, memang akan semakin sulit bagi kita untuk mengajak dia beribadah. Untuk itu, selain dengan cara mengajak bersama, kita juga bisa untuk selalu mendoakan teman kita agar dibukakan pintu hatinya untuk melaksanakan ibadah-ibadah agama. Karena kita tahu bahwa kekuatan doa itu begitu luar biasa.

3. Pertanyaan dari JANU ARLINWIBOWO:
Seberapa crucial kah ilmu filsafat untuk pembenahan bangsa ini?
Ilmu filsafat akan sangat berguna bagi kita dalam kehidupan sehari-hari. Karena dalam belajar ilmu filsafat kita selalu menggunakan hati dan pikiran kita dalam memecahkan segala permasalahan. Begitu pula dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ini. Penguasa yang mengetahui tentang ilmu filsafat, maka dia akan menggunakan ilmu tersebut dalam memperlakukan rakyatnya. Filsafat itu bersifat open-ended, maka dengan menggunakan filsafat sang penguasa bersifat terbuka untuk rakyatnya.

4. Pertanyaan dar MARGARETHA PUTRINING TYAS:
Apakah lomba pemilihan dalang cilik relevan untuk ditonton oleh orang-orang dewasa?
Wayang itu dapat kita kategorikan sebagai aksiologi-ontologi, aksiologi-epistemologi, aksiologi-aksiologi. Sedangkan Dalang Cilik hanya terbatas pada Aksiologi-Ontologi, belum termasuk aksiologi-epistemologi, dan aksiologi-aksiologi. Karena dalang cilik belum terlalu kreatif dalam memainkan permainannya, dia baru sebatas mampu untuk menirukan orang lain. Dalang ciling masih tergolong belum mampu dalam hal pengalaman, untuk itu dia hanya menguasai separuh dunia.

5. Pertanyaan dari INTAN PERMATA SARI:
Bagaimana caranya untuk menghilangkan rasa gugup dan panik?
Untuk menghilangkan rasa gugup dan panik adalah dengan cara berdoa kepada Tuhan YME. Dengan selalu berdoa, maka insyaallah kita akan selalu diberi ketenangan dan kenyamanan hati. Agar dalam melaksanakan sesuatu kita tidak panik dan tidak gugup, sebisa mungkin kita melaksanakan persiapan se-optimal mungkin terlebih dahulu, dan dengan selalu berdoa maka insyaallah bisa menghilangkan rasa panik dan gugup.

6. Apa bedanya Sejarah dengan filsafat?
Kalau sejarah adalah ilmu mengenai masa lalu, sedangkan filsafat itu adalah ilmu yang mempelajri baik masa lalu, maupun sekarang, dan masa datang. Secara singkat bisa kita katakan, kalau sejarah hany yang tadi saja, tetapi kalu filsafat yang tadi dan yang nanti. Dalam filsafat, kamera, hp, dan handycam merupakan mesin waktu, karena bisa mengabadikan yang telah terjadi.

7. Pertanyaan dari NI KADEK DIANITA
Apa hubungannya filsafat dengan gending jawa?
Filsafat dari gending jawa adalah harmoni yang sesuai ruang dan waktu. Perangkat gamelan menjadi unsur-unsur yang menciptakan harmoni ini. Ada Gong, kendang, slenthem, bonang, siter, dll. Apabila yang dimainkan hanya satu alat musik saja, maka tidak akan begitu menarik di telinga pendengarnya. Tetapi jika semua alat musik dimainkan secar bersama-sama dengan menggunakan irama, maka akan tercipta harmoni yang luar biasa. Jadi harmoni ini timbul dengan adanya kebersamaan. Hal ini bisa juga kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari dalam berkeluarga, bororganisasi, bahkan dalam suasana berbangsa dan bernegara. Kunci untuk bisa menciptakan harmoni dalam hal seperti ini adalah dengan bisa merasakan apa yang dirasakan orang lain. Jika dalam keluarga, anak dapat merasakan apa yang orang tua mereka rasakan, dan orangtua dapat merasakan apa yang anak-anak mereka rasakan. Sehingga timbul rasa untuk saling menghargai dan mengerti satu sama lain. Dan kebersamaan lah yang pasti tercipta diantara mereka, dan pada akhirnya keluarga harmonis yang selalu mereka inginkan dapat terwujud. Begitu pula dengan kehidupan berorganisasi, berbangsa dan bernegara.

8. Pertanyaan dari NURIKA ISTIQOMAH:
Mengapa Syeh Siti Jenar berani mangaku-ngaku bahwa dirinya adalah Tuhan?
Sebenarnya tidak hanya Syeh Siti Jenar yang mengaku-ngaku sebagai Tuhan. Bahkan secara tidak sadar mungkin kita pernah berbuat demikian? Misalnya ketika kita merasa bahwa diri kita sangat spesial dalam suatu lingkungan. Kita tidak menyadari bahwa ternyata hal tersebut secara tidak langsung mencerminkan bahwa kita mengaku-ngaku sebagai Tuhan.

9. Bagaimana kriteria-kriteria orang yang bisa dikatakan bijaksana?
Filsafat itu bijaksana. Filusuf-filusuf selalu berusaha untuk menggapai bijaksana. Tidak ada orang yang bijaksana, kecuali mereka yang memang diberikan amanah oleh Tuhan, yaitu para Nabi. Tetapi sebenarnya, tidak ada orang yang benar-benar bisa bijaksana di dunia ini, karena yang Maha Bijaksana hanyalah Tuhan.
Sebagian besar orang menganggap bahwa orang yang bijaksana adalah orang yang berilmu, yang menerapkan ilmunya, yang mempunyai cipta, rasa dan karsa. Bagi orang-orang barat, orang yang bijaksana adalah orang yang mencari ilmu. Sedangkan bagi orang-orang timur, orang yang bijaksana adalah orang yang memberikan ilmu.

10. Pertanyaan dari saya
Apakah antara hati dan pikiran harus berjalan seimbang?ataukah hati yang harus kita dahulukan?
Sebagaimana kita ketahui bahwa spiritual hati haruslah menjadi payung dari segalanya. Termasuk pikiran kita.

2 komentar:

  1. Cara membuat tabel di blog bagaimana ya?kok malah ga jadi?

    BalasHapus
  2. Ass...buat dulu tabelnya...kemudian transfer kedalam file gambar. Itu salah satu cara mbak. Yang lainnya boleh tanyakan kepada teman yang sdh bikin. ok.

    BalasHapus